Malam
terasa semakin kelam
Sunyi dan sepi berbisik melalui angin
Bertanya, siapa yang ku rindukan malam ini?
Seolah mengerti jeritan hati
Dingin
kian menduri
Tubuh tercekik malam yang sunyi
Dan hujan… mulai berjatuhan membasahi seisi bumi
Tanah dan dedaunan menjelma petrikor dalam sesaat
Aroma khas milik hujan,
mencipta pusaran renjana yang dalam
Jendela
kubiarkan saja terbuka
Aku ingin menyatu dengan malam
Mencairkan rindu yang membeku melalui hujan
Sembari bercerita tentang hatiku yang redup ini
Seperti lampu jalan yang tampak semakin temaram itu
Betul
saja, angin menyapa,
Menyelinap disela-sela jendela
Kupeluk tubuh sendiri,
dan rindu… terlalu menyakitkan untukku
Walau semesta telah berkonspirasi malam ini
Sebagai angin, hujan, gemuruh dan lampu-lampu temaram..
Sunyi dan sepi berbisik melalui angin
Bertanya, siapa yang ku rindukan malam ini?
Seolah mengerti jeritan hati
Tubuh tercekik malam yang sunyi
Dan hujan… mulai berjatuhan membasahi seisi bumi
Tanah dan dedaunan menjelma petrikor dalam sesaat
Aroma khas milik hujan,
mencipta pusaran renjana yang dalam
Aku ingin menyatu dengan malam
Mencairkan rindu yang membeku melalui hujan
Sembari bercerita tentang hatiku yang redup ini
Seperti lampu jalan yang tampak semakin temaram itu
Menyelinap disela-sela jendela
Kupeluk tubuh sendiri,
dan rindu… terlalu menyakitkan untukku
Walau semesta telah berkonspirasi malam ini
Sebagai angin, hujan, gemuruh dan lampu-lampu temaram..
mencoba memberi kedamaian
Namun, rindu terlalu menusuk dan tersesat!
Kau begitu jauh, tak tergapai
Walau segala tentangmu melekat pada inti hatiku
Aku bisu dan membiru!
Namun, rindu terlalu menusuk dan tersesat!
Kau begitu jauh, tak tergapai
Walau segala tentangmu melekat pada inti hatiku
Aku bisu dan membiru!








0 komentar:
Posting Komentar